Thursday, May 31, 2012

STOP BOROS make UP...:)

cantik :)
Setiap wanita pasti ingin terlihat menawan disegala kesempatan, baik di rumah, kantor atau hanya jalan-jalan, tapii gag semuanya bisa didapat tanpa usaha, yang secara kontinyu dilakukan, terutama bagi wanita pekerja salah satunya dengan make up. Yups, bagi sebagian perempuan kebutuhan make Up itu udah kaya kebutuhan makan dan minum, sebagai contoh temenqu, sebut saja namanya Dessy, (nama suka2), temenku ini termasuk salah satu make up mania, jangankan untuk kerja atau jalan2, lari pagi pun dia pake make up!!haa, asli :D.  Bukannya bermaksud menjelek-jelekkannya tapiii (nilai sendiri deh ) :D, kalo janjian sama dia mesti 3 jam sebelumnya meskipun untuk hal-hal sepele, misalnya makan bakso deket rumah, JJS atau apalah yang keperluannya cuma iseng2 aja gtu, karena kalo ngga kta bisa jamuran nungguin dia dandan hhehhee pizz bro..^^
Nah, ada juga tipe cewek yang cueekkkkkk bebebk (bebek aja ngga cuek) hhheee, tipe yang ini kebalikannya karena untuk hal sepenting apapun baginya 'kembali ke alam' lebih baik :), no make up!, .Tapi, kalo w liat2 sich, tipe cewek cuek sekalipun sebenarnya sama aja, sama-sama ingin terlihat cantik di setiap kesempatan, percaya deh :D, itu wanita biarpun keliatan gag peduli sama penampilan. yaach sah2 aja sich mau pilih make up mania atau cuek bebek! its ur choices.
Di sini cuma mu sharing aja, sebenarnya w juga bukan tipe make up mania, ataupun cuek bebek dengan penampilan, itu bukan w. secara pribadi sich, w senang mempercantik diri dengan selalu membersihkan diri, rapi dan tentu saja dengan menjaga mood  karena menurut w secantik apapun penampilan seseorang kalo mood nya kurang bagus, hmmmm minus deh hasilnya! kenapa ? karena pemiliknya tidak merasakan kenyamanan di dirinya, asiikk (appann sich) :D yaach pokoknya intinya PENAMPILAN ITU PENTING!, MOOD YANG BAGUS ITU JAUH LEBIH PENTING, setuju :?. Balik lagi ke judul, karena tampil cantik itu selain butuh waktu, usaha dan dana, kta sebagai wanita dituntut untuk cermat dalam berbelanja kosmetik, kan ngga lucu gara2 ingin tampil cantik uang bulanan dari suami (buat yang udah punya suami), atau uang kuliah dll habis tak bersisa karena memenuhi kebutuhan 'cantikmu' itu :D, 
mungkin tips berikut bisa sedikit membantu sista-sista untuk berhemat tapi tetep cantik :
a. Pakailah  Bedak Compact : ini bedak yang bentuknya padat, tidak mudah berceceran dan langsung melekat pada kulit dengan sekali pakai. tapi kalo kulitmu termasuk sensitive, lbh baik pakai bedak baby selain harga irit juga ngga bikin iritasi, tapi bedak jenis tabur ini kurang tahan lama. so, sesuaikan dengan sikon.
b. Maskara : Maskara memiliki masa pakai yang lebih singkat daripada alat makeup yang lainnya, jadi miliki satu maskara saja. Sekedar info maskara bisa membuat penampilanmu beda, tanpa perlu eye shadow lagi jika untuk rutinitas harian. :)
c. Blush on : Gunakanlah blush on bubuk karena bubuk lebih irit daripada menggunakan blush on krim.
d. Body Spray : body spray lebih praktis digunakan aripada bedak talek. Biar hemat semprotkan body spray di belakang telinga, leher, dan badan. Jangan meyembprotkan pada baju karena akan meningglkan bekas.
e. Alat make up : bersihkan alat make u setiap 2 minggu sekali, rendam kuas, spons, dan sisir dengan air pana bersabun. Ini untuk menghindarkan alat make up dari jamur.

Sekian, semoga bermanfaat.
Wait for lunch :)

mylovely pict (lanjutan )

with my older sister, auntie, and mamang :)








 selamat jalan Ibu..
semoga bahagia disana amiien
lovely mom :*
semoga kami mampu menjadi anak yang sholeha untukmu

Cara Baca Kepribadian Lewat Tulisan (Grafologi)





Ternyata Setiap tulisan yang di buat oleh seseorang mencerminkan kepribadian orang tersebut. dan Teknik ini di namakan Grafologi. tentu nya butuh pembelajaran untuk mengerti.
Bagaimanakah cara membaca nya? Mungkin sebagian dari teman teman ingin tahu kepribadian orang dari gaya menulisnya..Grafologi adalah ilmu yang mempelajari karakter seseorang dengan cara menganalisa tulisan tangannya, buku pertama tentang grafologi ditulis oleh Camillo Baldi, seorang dokter asal Itali pada tahun 1622. Tahun 1872, Jean Michon menerbitkan bukunya yang menjadi buku pokok grafologi pada saat itu. Tak lama kemudian, universitas universitas di Eropa mulai memberi gelar Ph.D. atau Master di bidang ini. Ada dua metode untuk menilai karakter dan kepribadian lewat ilmu ini, yaitu teknik Jerman dan teknik Perancis. Metode Jerman dengan cara melihat secara keseluruhan tulisan seseorang. Sedangkan pada teknik Perancis cenderung menganalisa per huruf lalu digabungkan. Seorang pemula biasanya mempelajari teknik Perancis terlebih dahulu.

Menurut riset, keakuratan analisa grafologi mencapai 80-90%.
Beberapa sifat yang bisa dilihat lewat tulisan seseorang al:
1. Arah kemiringan huruf
Ke kanan = ekspresif, emosional
Tegak = menahan diri, emosi sedang
Ke kiri = menutup diri
Ke segala arah dalam 1 kalimat = tidak konsisten
Ke segala arah dalam 1 kata = ada masalah dengan kepribadiannya
2. Bentuk umum huruf-huruf Bulat atau melingkar = alami, easygoing Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat Bujursangkar = realistis, praktek berdasar pengalaman Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar
3. Huruf-huruf bersambung atau tidak Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang banyak Sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan (terlebih hubungan spesial). Lepas seluruhnya = berpikir sebelum bertindak, cerdas, seksama
4. Spasi antar kata Berjarak tegas = suka berbicara (mungkin orang yang selalu sibuk?) Rapat/Seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat bertindak
5. Jarak vertikal antar baris tulisan Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial Cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di bawahnya = boros, suka bicara Berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf ‘y’, ‘g’, menyentuh ujung atas huruf ‘h’, ‘t’ = organisator yang baik
6. Interpretasi huruf ‘t’ Letak palang (-) pada kail ‘t’ – Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya – Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab – Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target. Tinggi-rendah palang (-) pada kail ‘t’ – Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang percaya diri atau pemalas) – Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan – Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan
7. Arah tulisan pada kertas Naik/menanjak = energik, optimis, tegas Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri
8. Tekanan saat menulis Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya
9. Ukuran huruf Makin kecil huruf yang ditulis, maka makin besar tingkat konsenterasi si penulis, begitu pula sebaliknya
10. Sedikit tentang huruf “O” – Adanya rahasia ditunjukkan oleh lingkaran kecil pada huruf “O” – Kebohongan ditunjukkan oleh lingkaran huruf “O” yang mengarah ke kanan.

Wednesday, May 30, 2012

mylove

Sebenarnya udah lama pengen nulisin ini tapi belum terlaksana juga. Baanyaaaak bgt kejadian-kejadian yang cukup menguras emosi, airmata belakangan ini dan pastinya banyak pengaruh ke w dan bikin w berubah perlahan tapi menjanjikan, entahlah yang jelas w sendiri merasakan perubahan itu, seolah terbang di ruang hampa udara dan tak tau harus mendarat dimana, setelah kepulangan ibu ke pangkuan-Nya, hampir-hampir tak percaya dan sulit untuk kupercaya, hampir dua bulan berlalu dan selama itu juga tak jarang airmata ini sembunyi2 merambat di pipi dan akhirnya jatuh, adakalanya terjaga di tengah malam dan rasa sedih itu menelusup perlahan ke dalam hati hhuufftt ya Allah, ....." kalo memang ini yang terbaik, berilah hati ini kekuatan dan keikhlasan untuk melepasnya. " lirihku .

Monday, May 28, 2012

Aku Ingin Maju

Cuma bermaksud berbagi pengetahuan, semoga bermanfaat 

diambil dari sumber : 

Oleh : Jacinta F. Rini
Jakarta, 14 Oktober 2011
Pernahkah Anda mendengar Nanotechnologist, atau ada istilah lain Medical Roboticist, Computer Forensic Analyst, atau Seed Production Engineer, Biomedical Engineer, Biorefinary Plant Specialist?. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak Anda terutama para remaja untuk melihat kedirian kita dalam konteks sosial yang lebih luas, bahwa di luar diri kita, rumah, teman-teman, sekolah, lingkungan kita ada hal menarik untuk dijadikan sandaran, tujuan, pegangan, acuan atau apapun sehingga kita tidak terjebak dalam radius lingkaran yang kecil dalam melihat dan menjalani kehidupan kita.
Jika kita mendengar nama Mark Zuckerberg, Steve Jobs, Bill Gates, Sergey Brin, Larry Page, hampir semua mengenal mereka sebagai orang muda super sukses. Baru-baru ini peraih hadiah Nobel perdamaian juga orang muda, Tawakul Karmen, wanita 31 tahun seorang jurnalis yang aktif memperjuangkan hak asasi dan kebebasan berekspresi. Kita melihat banyak orang hebat di luar sana, yang tidak cuma pintar di dalam tapi juga punya kontribusi untuk orang lain. Namun jika kita berusaha menilik ke dalam, Indonesia punya banyak sekali orang muda yang luar biasa. Sebut saja seperti Muhammad Aimar dari Pangkal Pinang, peraih medali emas pada Olimpiade Sains Kuark tahun 2011 yang lalu, ada juga Steven Yuwono yang menjadi juara Olimpiade Sains di Taiwan pada 2008 lalu. Kita bisa saja merasionalisasi peristiwa itu sebagai peristiwa langka. Namun bagaimana dengan nama Henrikus Kusbiantoro sang desaigner logo kelas dunia, Sehat Sutardja pendiri Marvell Corporation yang pusatnya di Silicon valley, Oki Gunawan yang bekerja di Pusat Riset IBM atau Merry Riana wanita belia yang sukses di Singapura dan bahkan dinotbatkan sebagai wanita paling sukses dan inspiratif oleh Menpora-nya Singapura. Jika diteruskan, ternyata banyak orang muda Indonesia yang hebat.

Orang "setengah tua" yang hebat pun tidak kalah jumlahnya di negeri ini. Sebut saja Pak Sugiarto yang masih berusia 31 tahun tapi sudah memikirkan bagaimana menghasilkan air bersih buat warganya dan mengawali perjuangannya dengan menanam bibit beberapa jenis pohon,  atau Ibu Tri Mumpuni yang "mencerahkan" masyarakat dengan teknologi listik yang sederhana namun bisa diterapkan dan ternyata manfaatnya amat sangat besar sehingga masyarakat desa tetap bisa membaca di malam hari dan melanjutkan kegiatan lain tanpa terhalang oleh kegelapan; Kak Butet Manurung, Mama Yosepha Alomang -dan masih banyak lagi nama-nama Indonesia yang kiprahnya tidak hanya di peruntukkan bagi kedirian, namun lebih pada kemasyarakatan dan keIndonesiaan.
Seringkali kita berpikir, untuk apa memikirkan yang hebat-hebat dan jauh-jauh, memikirkan persoalan diri sendiri saja sulit dan tidak selesai. Untuk apa repot-repot  berusaha kalau sekarang saja sudah nyaman.
 
Bergerak,  Berubah dan Maju
Mengacu pada istilah-istilah di paragraph pertama, itu semua adalah jenis  pekerjaan yang dibutuhkan dalam rentang waktu 10 tahun mendatang. Sangat mungkin Indonesia pun membutuhkan jenis pekerjaan tersebut untuk memajukan pertanian, teknologi media & informasi serta  sektor lain seperti konstruksi, industri serta pariwisata. Jika dilihat dari peta Indonesia, banyak sekali pekerjaan rumah yang harus di bereskan untuk bisa jadi "orang maju" dan masyarakat maju; namun di pihak lain kesempatan untuk berpartisipasi dalam mewujudkannya pun sangat besar. Terlepas dari kondisi pemerintah dan birokrasi serta praktek hukum yang masih tidak jelas, masing-masing pribadi sudah pasti punya tugas dan misi "pribadi" ketika dilahirkan ke dunia ini yang harus di aktualisasikan semasa hidup. Jika dilihat dari kaca mata humanistik, setiap orang punya gravitasi terhadap evolusi sehingga jika proses evolusi ini berjalan serentak, maka tindakan individual akan menjadi gerakan kolektif yang menghasilkan perubahan kolektif. Paragraph kedua, melukiskan orang-orang yang mengaktualisasikan kemampuan dan talentanya, searah dengan hidup mereka masing-masing. Contoh ini ingin mengatakan bahwa setiap orang dibekali talenta dan potensi yang memampukan masing-masing mewujudkan sesuatu yang baik demi kebaikan manusia (for human kind). Jadi mewujudkan sesuatu yang baik tidak mesti jadi orang besar dan orang terkenal dulu; dan mewujudkan yang besar pun tidak selalu membuat kita jadi pahlawan besar dan terkenal. Saya yakin banyak dari pembaca yang asing dengan nama-nama tersebut di atas.   
 
Hidup dalam ilusi dan otomatisasi
Apa hubungannya antara paragraph satu dan dua? Apakah artikel ini ingin memotivasi pembaca untuk menjadi orang hebat? Tentunya tidak demikian. Sederhananya, artikel ini ingin mengajak pembaca untuk melihat ke dalam diri, supaya menemukan kembali apa yang menjadi rencana hidup masing-masing agar hari lepas hari tidak berjalan begitu saja secara otomatis, karena dalam otomatisasi, tidak ada perubahan dan kemajuan. Di dalam setiap pribadi sudah tentu di tanamkan potensi laten yang akan teraktualisasikan jika ada media dan sarana (waktu, tempat, kesempatan). Pertanyaannya bukanlah apakah kesempatan itu harus dicari ataukah ditunggu. Masalah yang jauh lebih mendasar adalah, apakah do we want to know what can we do and what can we be ? Atau pertanyaan itu malah menimbulkan kecemasan karena seolah kita diingatkan pada sesuatu yang fundamental "sesuatu yang hilang atau terlupakan atau diabaikan karena kekecewaan terhadap situasi, kenyamanan, atau rasa takut jika gagal " atau bahkan takut jika tidak bisa mengelola kesuksesan, sehingga alih-alih berusaha eksploratif dan progresif, malah memilih hidup yang mediocre.  
 
Para remaja terutama, kini banyak yang kehilangan arah dan tujuan karena otomatisasi dari aktivitas dan illusion of stability (ilusi akan kepastian). Masa remaja memang penuh dengan dinamika yang kadang meriah, kadang suram. Namun di luar dari kejadian sehari-hari, seberapa banyak yang memikirkan secara serius masa depannya dan menjalaninya accordingly secara konsisten, baik dengan cara membekali diri dengan ketrampilan maupun mematangkan ketrampilan dan keahlian yang sudah ada. Berapa banyak yang sudah mencari tahu apa yang dilakukan remaja-remaja di Negara lain, di tempat lain, di pulau lain atau di desa lain. Berapa banyak yang menelusuri masa depan Indonesia dan untuk itu apa yang "saya" butuhkan untuk bisa survive dan eksis di masa nanti; dan "apa yang bisa saya lakukan untuk tanah air ini". Jawaban atas pertanyaan ini seharusnya bisa membawa konsekuensi minimal munculnya tindakan untuk berpikir, sebelum melangkah pada mencari tahu di internet atau teleivisi atau media lainnya. Penemuan itu tidak selamanya positif, sangat mungkin menemukan kesuraman. Akan tetapi terlepas dari realita saat ini, yang perlu dipikirkan adalah persiapan menghadapi realita yang akan datang, bukan ? Masalahnya, apakah dengan sikap mediocre kita bisa menghadapi masa datang ? apakah sikap hidup yang mediocre menjamin kita mampu beradaptasi terhadap perubahan dan pergerakan yang begitu cepat?
 
Berawal Dari Krisis
Pertanyaan ini jika diarahkan pada diri sendiri, kemungkinan menimbulkan krisis yang seyogyanya tidak dihindari meski membuat hati tidak nyaman. Sayangnya kebanyakan remaja masih banyak yang memilih untuk menghindar berhadapan dengan calon kenyataan ini, dan memenuhi pikiran serta perasaan dengan hal-hal yang "mudah, sederhana  dan menyenangkan",  kalau perlu tidak usah berpikir apalagi memikirkan yang serius-serius.  Padahal, jika di selidiki, setiap remaja pasti punya mimpi besar. Keri Russel mengatakan "Sometimes it's the smallest decisions that can change your life forever". Pepatah ini secara tidak langsung ingin mengatakan bahwa bukan soal besar kecilnya keputusan maupun tantangan yang dihadapi, namun apakah kita berani membuat keputusan. Otomatisasi membuat kita tidak terbiasa mengubah rutinitas dan kepastian ritme. Kenyamanan membuat kita enggan beresiko; beresiko susah, gagal, kehilangan image, resiko di lecehkan, di tertawakan, di sangsikan, dsb. Namun kita tidak boleh lupa bahwa tidak berubah pun ada resikonya yakni stagnasi dan kematian (dalam arti eksistensial). Tanda-tanda kehidupan adalah perubahan, jika tidak ada perubahan, berarti bukan lagi organism dan artinya kita menghilangkan kemanusiaan kita.
Jika kita tidak berpikir jauh ke depan, maka kita tidak merasa perlu untuk berubah karena masih lebih banyak orang yang terjebak dalam kekinian tanpa melakukan sesuatu yang signifikan baik untuk diri mereka sendiri apalagi untuk orang lain. Salah satu tanda apakah kita terjebak dalam lingkaran semu yang tidak esensial, adalah jika kehidupan kita terasa monoton, berjalan di tempat, tidak ada perubahan kualitas diri, tidak ada penambahan kepandaian atau keahlian, tidak juga tambah maju, bahkan kerap mengalami  persoalan yang serupa hanya kemasan yang berbeda, kasusnya yang beda, atau "pemain" -nya yang berbeda.  Atau, kita menjadi semakin takut terhadap perubahan itu sendiri, jadi ketika ada yang mengkritik, kita jadi sensitive. Jika ada yang mengganti jadwal, kita jadi emosional; ketika ada yang mengganti sistem, kita protes karena harus mempelajari cara baru. Jika merasa demikian, itulah tanda kita harus  mengambil keputusan untuk  merubah cara pikir, merubah kebiasaan, mengambil tindakan nyata, dan bukan sekedar rencana. 
 
Being, Doing and Becoming
Ada pepatah menarik, "Yesterday is History, Tomorrow a Mystery, Today is a Gift, Thats why it's called the Present". Pepatah ini saya ungkapkan dan sasarkan pada para remaja terutama, supaya kita semua berhenti mengacukan diri pada segala sesuatu yang bersifat sementara, memakai ukuran jangka pendek maupun sibuk dengan persoalan yang tidak esensial / tidak penting karena ternyata hidup ini dibangun dari kekinian di tengah konteks perubahan yang sangat cepat.. Seperti kata Thomas L Friedman, "When the world is flat, whatever can be done will be done. The only question is whether it will be done by you or to you".

Indonesia kelak membutuhkan nanotechnologist, biomedical engineer, self enrichment and educators, energy resources engineer, dan banyak lagi. Pertanyaannya, apakah Anda, para remaja punya kemampuan dan keahlian yang dikatakan di google sebagai pekerjaan yang paling dibutuhkan 10 tahun mendatang.  Apakah kita siap menghadapi perubahan drastic dunia dengan kekinian kita apa adanya ? Apakah kita masih bisa hidup tenang, nyaman, enak pada 10 tahun mendatang dengan kekinian dan kebiasaan yang kita pertahankan ini ? Apakah kita tahu bagaimana menggenapi mimpi kita sendiri  dan apakah kita mampu menggenapi misi kita selama hidup di dunia ini. Mulailah kita menjawab satu per satu pertanyaan itu supaya kita bisa melanjutkan kehidupan ini dengan lebih baik. Cogito Ergo Sum 

Salah Kaprah Soal Cinta




Immature people falling in love destroy each other's freedom, create a bondage, make a prison. Mature persons in love help each other to be free; they help each other to destroy all sorts of bondages. And when love flows with freedom there is beauty. When love flows with dependence there is ugliness
(OSHO)

Kalimat di atas sengaja di tampilkan untuk menimbulkan kontras dan keterkejutan terhadap mereka yang selama ini menganggap cinta sebagai benda statik yang akan terus begitu sepanjang masa, atau sesuatu yang akan di capai ketika menikah. Pengertian ini telah membawa banyak kekecewaan dalam kehidupan berpasangan maupun berkeluarga. Salah satu penelitian yang dimuat dalam berita online memperlihatkan tahun 2010 angka perceraian mencapai rekor tertinggi selama 5 tahun terakhir yakni 285.184 (sumber : Direktur Jenderal Badilag MA, Agung Wahyu Widiana). Berbagai alasan yang melatarbelakangi perceraian, mulai dari faktor cemburu, masalah ekonomi, ketidakharmonisan hingga masalah politik yang rupanya kian turut berkontribusi dalam menceraiberaikan perkawinan.
Selain itu, jumlah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Indonesia dari tahun ke tahun juga semakin meningkat, terlihat dari laporan dari berbagai daerah di Indonesia, masing-masing menunjukkan peningkatan signifikan. Misalnya, Kepala Badan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga  Berencana (BP3AKB) Jateng Soelaimah mengatakan, kasus kekerasan di 35 kabupaten/kota di tahun 2010 mencapai 2.829 dan hingga semester I/2011 tercatat 1.234 kasus. Di wilayah lain seperti Tegal, Tuban, Makassar, Papua, bahkan Jakarta, tingkat KDRT juga terbilang tinggi. Beberapa alasan yang melatarbelakangi adalah faktor ekonomi, minuman keras, rendahnya tingkat pendidikan serta faktor usia dini. Menurut laporan PLAN, 44% kasus KDRT dengan frekuensi tinggi, dialami wanita yang menikah di usia dini, sementara 56% perempuan mengalami KDRT dalam frekuensi rendah; dan laporan tersebut mengindikasikan banyaknya perkawinan anak (13 - 18 tahun). Faktor tradisi, masalah social - ekonomi, perilaku seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki, rendahnya pengetahuan tentang reproduksi, rendahnya pendidikan orangtua serta lemahnya penegakkan hukum menjadi persoalan yang memicu terjadinya perkawinan usia dini.  Pertanyaannya, apa sebenarnya yang terjadi ketika mengawali sebuah hubungan ? apakah hubungan yang dilandasi oleh cinta sudah pasti akan abadi ? Apakah hubungan yang tidak abadi karena tidak ada cinta ? pertanyaan semacam ini kerap muncul dalam pemikiran maupun asumsi-asumsi. Marilah kita telaah bersama.

Ada beberapa jenis cinta di dalam berbagai versi dan definisi para pakarnya yang dapat di unduh maupun di pelajari lewat berbagai buku. Oleh karenanya, dalam artikel ini kita tidak akan membahas jenis cinta, maupun manifestasinya,  namun akan membatasi pembahasan pada persoalan problem perkawinan.   

It needs love to make to make two become one
Kalimat di atas bisa benar, tapi bisa pula keliru jika mengartikannya secara sempit dan dangkal. Sebab, makna cinta tidak berhenti pada rasa senang terhadap sesuatu, seseorang maupun lawan jenis (pacar, calon suami atau calon istri). CS. Lewis mengkategorikan perasaan "senang dan suka" di tingkat terbawah dari derajat intensitas cinta; rasa senang dan suka ini muncul karena di antara kedua pihak ada kesamaan, sama-sama senang nonton bioskop, menyukai group musik yang sama, mempunyai tempat makan favorit yang sama, sedang menyukai kegiatan yang sama, entah itu demonstrasi atau sama-sama ikut menjadi pendukung sebuah gerakan. Kekuatan dan durasi perasaan suka ini sangat lemah karena sifatnya yang situasional dan temporer; dan hubungan yang terbentuk atas dasar perasaan suka ini pun rentan persoalan karena tidak punya fondasi yang kuat. Sementara, banyak orang yang mengambil keputusan untuk menikah atas dasar kuantitas kesamaan, karena rasionalitas kedua pihak terhalang oleh emosi jiwa serta fantasi fairy tale "happily ever after".    
Selama ini banyak orang umumnya menganggap cinta adalah sebuah produk pabrikan dan bersifat one for all. Ketika diantara kedua manusia ada cinta, maka semua persoalan selesai atau akan selesai. Sayangnya banyak pula yang lupa bahwa definisi cinta yang digunakan sebagai acuan penilaian kualitas dan masa depan hubungan, adalah perasaan "suka dan senang". Bagi Scott Peck dalam bukunya The Roadless Travelled, cinta bukanlah perasaan, melainkan tindakan nyata "The will to extend one's self for the purpose of nurturing one's own or another's spiritual growth". Motivasi dan tindakan untuk membuat diri sendiri dan orang lain yang "dicintai" bertumbuh, menjadi pribadi yang punya identitas sejati, dan menggenapi panggilan hidupnya, itulah yang dinamakan cinta. Dan karena itulah, cinta tidak mungkin bersifat mengekang, menjajah, menindas, membatasi, memanipulasi, menghilangkan kemerdekaan apalagi menghilangkan kemanusiaan orang yang dicintai. "It is about giving the other person what they need to grow".
Kedewasaan Pribadi, Kedewasaan Cinta
Dari definsi cinta Scott Peck terlihat bahwa orang yang bisa mencintai, tentunya bukan orang yang masih terjebak dalam egosentrisme dan egoisme namun sudah mampu berkeinginan dan berbuat untuk orang lain. Apabila orang menyatakan cinta, namun dalam tindakan sehari-hari, banyak menuntut, mengekang, melarang, memenjarakan kemanusiaan pasangan, maka itu bukanlah cinta, namun conditioning/pengkondisian agar orang memenuhi kebutuhannya, entah itu kebutuhan fisik (makan, minum, sexual, dsb) maupun psikologis (ingin di perhatikan, diakui, dikagumi, di puja, dsb). Di sini lah banyak terjadi kesalahkaprahan, ketika pasangan bersikap nrimo, diam saja bahkan semakin takut dan taat serta semakin "menderita demi cinta". Kesalahkaprahan ini membuat banyak penderitaan panjang terutama di sisi wanita (ada pula pria), tidak hanya menghancurkan perkawinan itu sendiri, namun menghancurkan pula jiwa-jiwa dan setiap pribadi yang ada di dalamnya, seperti dirinya sendiri serta anak-anak (bagi yang telah punya anak).  Cinta tidak menjajah.
Oleh karena cinta bukanlah romantisme perasaan belaka, maka kedewasaan seseorang akhirnya berperan dalam menentukan seperti apa cinta yang ia berikan kepada orang lain, baik itu pasangan maupun komunitasnya. Semakin dewasa seseorang, maka semakin dewasalah cinta-nya; sehingga untuk menghasilkan cinta yang dewasa dan buah-buah cinta yang mendewasakan diri sendiri dan orang lain, maka seseorang harus melalui proses pendewasaan. Scott Peck mengatakan dalam The Roadless Travelled, seseorang menjadi dewasa dan matang, melalui proses yang bertahap dan semua itu menuntut latihan disiplin diri dalam beberapa elemen, yakni :
1. Delaying gratification, menunda  kepuasan sesaat / saat ini demi kebaikan di masa mendatang. Istilah Indonesia, sakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Secara kongkrit, setiap keputusan baik itu berpacaran (dengan segala tingkatannya dan tindakannya) dan berkeluarga, didasarkan pada pertanyaan apakah yang menjadi motivasinya. Apakah karena ingin segera memuaskan apapun desakan yang ingin di puaskan atau karena ada alasan rasional lain yang memang baik dan bermanfaat besar bagi kedua belah pihak (yang menjadi ukuran adalah menumbuhkan dan mendewasakan kedua pihak).
2.  Acceptance of responsibility, bertanggung jawab atas pilihan dan keputusan diri sendiri. Apa yang termasuk di dalamnya adalah menyadari bahwa setiap orang punya andil dalam menciptakan problem yang sedang dihadapi, sudah dialami atau akan terjadi. Semua berawal dari pilihan sikap diri. Padahal umumnya, ketika terjadi masalah cenderung menyalahkan orang lain, persoalan, situasi dan kondisi daripada introspeksi diri.  Konsekuensi logisnya, menganggap diri sebagai korban keadaan yang tidak berdaya untuk mengambil alih kendali hidup. Amat disayangkan karena sebagian orang melihat proses ini sebagai suratan takdir dan nasib bahwa ia terlahir untuk melayani dan menderita demi orang yang dikasihi. Padahal, takdir cinta tidaklah demikian. Cinta itu membebaskan dan memerdekaan, seperti ungkapan Oslo, seorang filsuf kontemporer,  di bagian paling atas artikel ini.
Menerima tanggung jawab di sini mempunyai konsekuensi logis, untuk membuat setiap pribadi berhati-hati, jangan sampai aplikasi dari memerdekakan diri menciptakan penjajahan bagi pribadi lainnya. Mengutip Erich Fromm yang mengatakan, no freedom without responsibility, tidak ada kemerdekaan tanpa tanggung jawab. Jika ingin berpacaran atau menikah, ingin bercerai atau bahkan ingin bertahan dalam problema yang ada, maka setiap pemikiran, keputusan dan tindakan harus dipikirkan sejauh mana kita mampu bertanggung jawab atas implikasinya, baik bagi diri sendiri, keluarga, orangtua, anak, pasangan, mertua, tempat kerja kita, dsb.  
3. Dedication to the truth, selalu mencari dan menemukan kebenaran. Mabuk kepayang maupun kepahitan, bisa menjadi penghalang kejernihan dalam melihat kenyataan dan kebenaran. Konsep diri yang negative (menganggap diri tidak baik, buruk rupa, banyak dosa, tidak berharga, tidak cantik, tidak beruntung, dsb) juga menjadi tembok penghalang realitas karena kenegatifan itu sudah mewarnai cara pandang kita terhadap dunia.
Kasus KDRT yang berkepanjangan membuat pihak korban percaya bahwa dirinya pantas dan layak di hina dan disia-siakan karena tidak berharga. Oleh sebab itu korban tidak berani melepaskan diri dari abuser  karena tidak yakin ada tempat yang bisa menerima kehadirannya,  atau tidak yakin dirinya  kuat hidup tanpa abuser.  Scott Peck mengatakan, jika jiwa manusia ingin bertumbuh, jauhkan diri dari prejudis, stereotype, prasangka negatif yang mendistorsi kebenaran. Sikap terbuka, berani menatap kenyataan, bahkan menerima bahwa ada kebenaran dan fakta lain yang bisa meruntuhkan keteguhan hati dan keyakinan  - mengapa kita takut jika hal itu justru memerdekakan kita. The truth will set you free.
4. Balancing & flexible, menjadi lebih seimbang dan fleksibel. Kedewasaan dan kematangan akan dialami ketika diri kita maju. Sebaliknya, segala sesuatu yang terlalu rigid, baik dalam soal berpikir, berkeyakinan maupun berelasi, menghambat kemajuan diri sendiri dan orang lain serta hubungan itu sendiri. Bayangkan saja hubungan yang penuh dengan ketakutan, peraturan, larangan, batasan, kecurigaan, pengekangan, penindasan, tidak akan menumbuhkan sesuatu yang baik; yang muncul adalah hal negatif, seperti ketakutan, kemarahan, kepahitan, kebosanan, ketidakpuasan, kesepian dan kekosongan yang melanda jiwa. Tidak akan ada kebahagiaan dalam relasi yang rigid, namun sama halnya dengan relasi yang tidak berakar dan berkomitmen, karena keduanya tidak berdasarkan cinta, namun ketakutan.  
Kembali pada persoalan cinta yang berakhir duka nestapa, apalagi tragedi, dapat disimpulkan kondisi itu disebabkan ketidakmatangan pribadi yang menganggap bahwa memiliki, mengupahi, meladeni, membayari, menafkahi, adalah cinta dan bukti cinta itu sendiri.  Padahal, silogisme-nya tidak demikian. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ungkapan cinta dari Ibu Theresa
It is not how much we do,
but how much love we put in the doing.
It is not how much we give,
but how much love we put in the giving


sumber :
Oleh : Jacinta F. Rini
Jakarta, 16 November 2011
 

Tuesday, May 8, 2012

Baru....??

Bismillah...
itu kata perttama yang keluar dari mulut (apa bibir) w pas pertama masuk ditempat kerja yang baru, secara namanya juga memulai jadi w fikir gag ada salahnya buat memotivasiu diri (hemmm,
ok, ini hari ke1..2...3 yup ke tiga w masuk di kantor baru huuumm, yang pasti setiap hari selalu w awali dengan bismillah, buat ngadepin komputer yang bisu ini, biar gg ketularan jadi bisu juga w nya :D




dan tau gag pemirsa, (lebay), setiap pagi saya harus berdesak-desakan dikereta ekonomi yang bercampur dengan beragam penumpang, laki-laki tulen, setengah tulen, waria, wanita jadi-jadian, dan wanita seutuhnya seperti diriku :)), ok, itu cukup sekilas nuansa aja yach,  w cuma mu sharing aja, ini kali ketiga juga w naik kereta ekonomi, (biasanya naik commmuter line coooy ) karena pertimbangan jarak tempuh yang dekat dan harga irit makanya w memutuskan untuk beralih ke ekonomi dibanding commuter, dan pemirsa didalam kereta, tadi pagi persisnya, bener-bener saya seperti ikan kehabisan air, keluar dari kereta hampir jatoh dan ups lecek (pastinya), sambil menarik napas dalam-dalam w mulai normal (pernapasan w maksudnya), dengan hati-hati (juga kaki-kaki)  w berjalan menuju kantor. dan akhirnya alhamdulillah sampai kantor dengan selamat dan utuh tiada kurang satupun, Puji bagi Allah, semoga senantiasa melindungiku, baik ketika berangkat, dalam proses, pulang mencari rizqimu amien ya Robb..^^

Tuesday, May 1, 2012

TERIMA KASIH untuk SEMUA atas Ucapan & Do'anya

Hari ini 02 MEI 2012, bertambah juga usiaqu hari ini. Bertambahnya usia ini akan bertambah pula tanggung jawab sosial saya di dunia ini. Mudah-mudahan aku selalu diberikan kekuatan untuk menghimpun dan memberikan banyak manfaat kepada sesama sebagai bekalku kelak di akhirat nanti. Amiin.

Terima kasih tak terhingga kepada keluarga dan teman-teman semua baik secara online (FB, SMS, Telpon) maupun offline memberikan ucapan doanya kepada saya. Dan semoga doa tersebut juga dilimpahkan untuk keluarga dan teman-teman semua. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita, memberikan kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan dunia akhirat untuk kita semua. Amiin

Sekali lagi terima kasih kepada teman-teman semua…bahagia menjadi bagian dan teman Anda…



Ya Allah,
Hari ini aku dalam kekhusukan dan keihlasan dihadapan hamparan rezekimu...

Ya Allah,
Kau ciptakan aku dari tiada, menjadi ada...
Kemudian kau kembalikan aku kepadamu,...

Ya Allah,
Kehidupanku bejalan dan berputar sesuai dengan kehendakmu

Ya Allah,
Hari ini telah sampai usia ku dalam kedewasaan, jadikanlah aku menjadi khusuk dan tawaduk dalam menerimah hikmah dan berkahmu
bertambah usia dalam hitungaku, berkurang pula usiaku dalam hitunganmu..

Ya Allah,
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat hidup dan menjadi bermanfaat bagi ummatmu yang lain
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat lebih memandang hidup dengan penuh makna dalam kebesaranmu
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat lebih bersyukur atas nikmat dan rezeki yang Engkau anugerahkan kepadaku.

Ya Allah,
Jadikanlah aku termasuk ke dalam orang-orang yang senantiasa bersyukur terhadap rezeki dan anugrah yang Engkau berikan

Ya Allah,
Terimakasih Engkau telah mengangkat aku menjadi makhluk dengan derajat yang tinggi

peliharalah aku dari segala kejahatan amiiin

Terimakasih engkau telah memberikan Cahaya Keimanan kepada kami agar kami dapat mengenalmu,

Terima Kasih Ya Allah…Ya Rabbi…...




Love,
 Yani, 21 ^^