Monday, December 10, 2012

8 Nasehat Untuk Suami/Lelaki

Pagi-pagi dapet pesan gini (baca DIBAWAH) di inbox hp, pas buka isinya lemayan bagus sich, iseng2 jadi sharing di sini . SAPA TAU BERMANFAAT :).
ok chek it out !....
 
 Ada 8 Nasihat untuk para Lelaki dan para Suami:

  1. Kakek berkata, hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.
  2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, memukulnya).
  3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati istrimu tidak bahagia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia & kau akan merasa seperti di surga.
  4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.
  5. Dua orang yang tinggal satu atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan menjadi teman hidup selamanya.
  6. Diluar banyak wanita idaman melebihi istrimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain dibelakangmu.
  7. Banyak istri yang baik. Tapi diluar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, Sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.
  8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya

Naluri yang sedang sakit

Jangan pernah menjadi seorang yang dewasa ketika takut akan kerasnya dunia, takut menghadapi masalah dan berfikiran selayaknya anak kecil yang membuat ribut seluruh lingkupnya dengan tangisan-tangisan yang tidak ada artinya. Kenapa setiap manusia memiliki naluri? kenapa setiap manusia selalu menyepelekan kebiasaan-kebiasaan dan kenapa manusia juga memiliki perasaan?
 
Saat ini, ketika menuangkan semua keluh kesah dalam diary online, mungkin sebagian orang sudah muak, bahkan gag sudi buat ngeliat semua yang kutulis di sini, tapi (bukannya egois), aku gag peduli, toh ini akun punyaku dan aku juga gag nulis yang gag2 tentang orang lain (justru meleulu ttg diri sendiri) :D, (and demi ego ku) aku gag akan menuliskan hal-hal yang mengharuskan aku menuliskann namanya :), cukup kalian tau namaku saja (titik) *:D.
Hari Ini (pantesan sejak pagi perasaan udh gg enak bgd :(), ternyata ada pindahan kecil2an (dengan efek besar2an) dikantorku, gimana nggak coba, kami yang tadinya satu lantai dengan teman2 yang selama ini susah senang bareng (khusus dikantor), sekarang harus mencar2 karena gg cukup room-nya dengan jumlah orangnya :((, dan sebenarnya rencana ini udah ada sejak hari Jum'at kemaren tapi (kami) masih berharap ada keajaiban yang bisa mneyatukan kami kembali (sebelumnya dilantai 2), dan gag dipisah2 (sebagian ke lantai 4), jujur, sedih. tapi dibalik suatu hal yang kurang menyenangkan ini aku masih bersyukur, karena tidak jaid kelantai 4 karena , pertama, kalo aku lembur di lantai 4 pasti gag betah secara jauh kalo teriak juga orang dibawah gg denger suara w :( (intinya w takut kalo sendirian), kedua, kalo mau kemana2 susah (mager), otomatis bisa jadi bobot tambah bengkak ajaa :D, ketiga, harus stay di lantai 2 (gag ada pilihan lain :'().


Tidakkah ada jalan, tidakkah ada petunjuk dan tidakkah mereka menemukan itu semua dalam wadah yang sudah di berikan Allah kepada manusia-manusianya, hati.