Jangan pernah menjadi seorang yang dewasa ketika takut akan kerasnya
dunia, takut menghadapi masalah dan berfikiran selayaknya anak kecil
yang membuat ribut seluruh lingkupnya dengan tangisan-tangisan yang
tidak ada artinya. Kenapa setiap manusia memiliki naluri? kenapa setiap
manusia selalu menyepelekan kebiasaan-kebiasaan dan kenapa manusia juga
memiliki perasaan?
Saat ini, ketika menuangkan semua keluh kesah dalam diary online, mungkin sebagian orang sudah muak, bahkan gag sudi buat ngeliat semua yang kutulis di sini, tapi (bukannya egois), aku gag peduli, toh ini akun punyaku dan aku juga gag nulis yang gag2 tentang orang lain (justru meleulu ttg diri sendiri) :D, (and demi ego ku) aku gag akan menuliskan hal-hal yang mengharuskan aku menuliskann namanya :), cukup kalian tau namaku saja (titik) *:D.
Hari Ini (pantesan sejak pagi perasaan udh gg enak bgd :(), ternyata ada pindahan kecil2an (dengan efek besar2an) dikantorku, gimana nggak coba, kami yang tadinya satu lantai dengan teman2 yang selama ini susah senang bareng (khusus dikantor), sekarang harus mencar2 karena gg cukup room-nya dengan jumlah orangnya :((, dan sebenarnya rencana ini udah ada sejak hari Jum'at kemaren tapi (kami) masih berharap ada keajaiban yang bisa mneyatukan kami kembali (sebelumnya dilantai 2), dan gag dipisah2 (sebagian ke lantai 4), jujur, sedih. tapi dibalik suatu hal yang kurang menyenangkan ini aku masih bersyukur, karena tidak jaid kelantai 4 karena , pertama, kalo aku lembur di lantai 4 pasti gag betah secara jauh kalo teriak juga orang dibawah gg denger suara w :( (intinya w takut kalo sendirian), kedua, kalo mau kemana2 susah (mager), otomatis bisa jadi bobot tambah bengkak ajaa :D, ketiga, harus stay di lantai 2 (gag ada pilihan lain :'().
Tidakkah ada jalan, tidakkah ada petunjuk dan tidakkah mereka menemukan
itu semua dalam wadah yang sudah di berikan Allah kepada
manusia-manusianya, hati.
No comments:
Post a Comment