Tuesday, December 10, 2013

Dilematika

Tak perlu merayu, tak perlu merajuk semuanya mengalir begitu saja, seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya??? Hwaaatt!! iyaaa bener, hati yang menggerakkan, takperlu kata2 yang berlebihan, penjelasan yang bertele-tele, hati cukup mengerti ttg keadaan skrg :(. Perlahan malam meninggalkan kami, hingga pagi aku tetap terjaga dan masih bersamanya, sungguh aku seperti mimpi masih bisa bersamanya lagi, antara senang, bahagia, sesal, marah, malu, campur aduk melebur jadi satu.

yaAllah,,, aku hanya bisa berpasrah pada-MU berikanlah petunjukMU Berikanlah jalan keluar yang terbaik dan mudahkanlah menata kembali semua yang telah jadi puing-puing :( jangan sampai terulang kemudian haari entah itu menyakiti ataupun disakiti, jadikanlah hati hamba ridho dengan ketetapanmu ya Allah.
do:
1. menjaga diri jangan terlalu bebas, ingatlah sebelum akad nikah tak ada yang menjamin kekasihmu akan jadi suamimu, dan wanita akan jadi pihak yang paling dirugikan jika tak mampu menjaga diri, wanita itu adalah kunci, kalau wanitanya nggak mau, insyaAllah laki2 pun nggak akan memaksa! nggak akan pernah!! apalgi kalo dia bilang sangat mencintai kekasihnya. nggak akan pernah memaksakan kehendaknya pada wanitanya!!.
2. Sandarkan semua permasalahanmu pada Allah, jangan pada manusia. Kalo bersandar Pada Allah, sama aja mengatasi masalah tanpa masalah, bukan sebaliknya bergantung pada manusia.
3. Belajar jujur terhadap diri sendiri, belajar mengungkapkan perasaaan bukan sebaliknya menutupinya agar tak banyak orang yang tersakiti :(, karena efeknya menyiksa diri sendiri, dan mungkin pihak lain:((
4. Back to Allah, Allah dan Allah lagi..... dimanapun dan kapanpun

Sunday, December 8, 2013

tak berjudull

Dulu aku fikir akan dengan mudah bisa melupakannya, dengan mudah bisa menerima kehadiran orang lain.... menjalani dan melupkannya
ternyata aku saalah, aku nggak bisaa menjalani tanpa dia, dimataku dia masih yang terbaik, hatikupun gg memungkiri aku masih ingin bersamanya...
tapi kini aku hanya bisa mlihatnya, dan berusaha tersenyum dan mencoba menjalani hiduoku dengan 'normal' meski sangat menyakitkan dan sangat menyiksaku, entahlah
nyatanya aku belum bisa melupakannya, semua tentangnya. dan rasanya aku nggak ingin menghapus semua kenangan itu, aku sangat bahagia meski hanya mengenangnya. aku masih sangat menyayanginya.

Satu hal yang akan sllu kuingat, permintaannya kepadaku untuk mencurahkan segenap hati terhadap apa yang kujalani saat ini, yaaaah aku berusaha mengikuti apa yang dia bilang kepadaku waktu itu, aku mencoba sampai sekarang aku masih belajar, meski tertatih dan aku hampir hampir menyerah, aku nggak bisa terus2an spt ini, tapiiiii kadang perasaan harus berimbang dengan logika :( meski aku sangat menyayanginya, tapi aku punya tanggung jawab *entah tanggung jawab atau punishmen buat aku* karena aku sudah memilih dan aku harus mengesampingkan semua perasaaanku terhadapnya :( aku harus fokus dengan hidupku ke depan, meski dengan berurai air mata:( biarlah, karena tangiskupun gg mampu mengembalikan keadaan:( hanya sesal yang semakin menjadi2 :( dan kalo hanya menyesali malah akan jadi beban, ikhlasin. mungkin ini sudah menjadi ketetapan-Nya skrg berusaha utk belajar dari kesalahan2 dulu.