1. Saya selalu percaya bahwa Tuhan lebih hebat dalam menjaga seseorang daripada kekhawatiran saya. Karena Tuhan punya banyak malaikat yang dapat Ia perintah untuk menjaga dirinya sekaligus hatinya, sedangkan saya sebagai manusia biasa sangat terbatas untuk berprofesi sebagai mata-mata kesetiaan seorang yang saya sayangi, sebab banyak hal yang harus saya lakukan daripada menjadi mata-mata. Satu-satunya yang dapat saya lakukan yaitu meminta Tuhan untuk menjaga hatinya jika dia dikehendaki untuk bersama saya nantinya, sementara saya sibuk mengerjakan apa yang Tuhan ingin saya kerjakan. Jadi saya percaya bahwa ketika sesuatu yang tak diharapkan terjadi, Tuhan akan memberikan saya tanda. I always believe that God loves me. Pokoknya kekhawatiran & kecurigaan memang tidak akan membuat kesetiaan seseorang akan melonjak drastis menjadi super duper setia.
2. Saya sangat percaya diri bahwa saya tidak sedang menjalin hubungan dengan anak kecil, melainkan orang dewasa. Jadi, saya tak perlu mengadakan kelas untuk kuliah kesetiaan terhadap orang dewasa, dia sudah sangat tahu teori & prakteknya.
3. Dibalik kepercayaan ada kekuatan. Itu prinsip saya. Ketika saya mempercayai seseorang itu berarti saya meyakini bahwa dia memiliki kemampuan untuk menjaga hatinya tetap setia dalam keadaan apapun itu (digoda, dirayu, tergoda dll). Kepercayaan yang diberikan akan membuat seseorang menyadari bahwa ada kekuatan & kemampuan yang ia miliki untuk berlaku setia. Dan bahwa pilihan yang terbaik selalu sepaket dengan kepercayaan yang kita berikan. Maka jangan pernah memilih ketika kita tak mampu untuk percaya.
4. Menjalin hubungan dengan seseorang bukan berarti harus menguasai diri, hati, pergaulan bahkan kehidupannya & bukan berarti tiba-tiba saya berprofesi sebagai bos yg suka mengatur-atur kehidupan anak buahnya . Ketika saya mengaku sayang, yang perlu saya lakukan adalah tetap membiarkannya hidup dalam kehidupannya karena saya tidak akan tega ketika dia seperti seorang anak kecil yang dipingit oleh ibunya & dilarang keluar untuk bermain sehingga ia kekurangan teman. Cukuplah dia terpenjara dalam hatiku untuk merasakan bahwa ada penjara yang indah di dunia ini. Ciiieee..
4. Bagaimana jika pada akhirnya dia benar-benar tergoda & berselingkuh?Ketika saya tahu kebenarannya, maka harus saya akui bahwa mungkin saya juga akan menangis sampai puas. Setelah air mata saya habis (memangnya bisa habis? Saya sudah pernah membuktikannya dengan cara mendramatisir sesuatu agar saya bisa menangis lagi, tetapi apa daya airmata sudah tak ada yang keluar karena saya sudah menghabiskannya beberapa jam yang lalu), saya akan kembali menjadi normal dengan alasan:
- Saya tidak menyesal. Karena paling tidak saya sudah memberikan kepercayaan yang istimewa. Justru saya akan menyesal ketika selama menjalin hubungan, saya terlalu banyak bersikap yang merugikan dirinya yang membuat saya memang pantas untuk ditinggalkan. Guys, hukuman terberat untuk seseorang adalah penyesalan. Itu sama halnya dengan hukuman seumur hidup & mengusahakan yang terbaik sejak awal adalah cara untuk menghindari hukuman sadis itu.
- Seperti biasa, saya tipe orang yang suka menghitung untung rugi. Saya akan merasa dengan peristiwa itu saya diuntungkan karena saya merasa keputusan saya selama ini sudah tepat, karena saya tidak menghabiskan waktu saya untuk mengkhawatirkan kesetiaan seseorang yang memang ternyata tidak setia. Air mata saya tidak akan mampu untuk memutar kembali waktu untuk mencegahnya untuk tidak setia.
5. Dengan sikap seperti itu, saya memastikan bahwa ia akan menganggap bahwa diriku merupakan sisi paling aman & nyaman untuk menikmati kehidupan yang indah & lebih baik. Sehingga tak ada alasan baginya untuk mencari sisi lain yang belum tentu memberikan rasa aman & nyaman seperti sisi yang pernah ia rasakan.
So, cemburu tehadap teman wanita lain yang memang tidak memiliki hubungan apa-apa, teman-teman dan paling mirisnya cemburu terhadap keluarganya karena kita tidak selalu dinomorsatukan, hanya akan membuat diri kita dicap sebagai tempat yang paling tidak mendamaikan, setara dengan penjara kelas terbawah.
Rasa cemburu yang berlebihan sebenarnya tanda betapa minder & tidak mandirinya kita. Ketika saya cemburu, saya hanya mengungkapkan bahwa “saya hanya takut kehilanganmu”, sehingga ia merasa bahwa ia memang merasa dibutuhkan, berarti & dicintai tanpa harus melarangnya bergaul dengan teman wanitanya karena memang tak perlu dilarang karena teman itu salah satu aset kekayaan, terlepas dia wanita atau pria. Setelah itu tak ada acara ngambek-ngambek apalagi acara termehek-mehek, hanya ada acara goda-menggoda. Kejujuran itu penting untuk meningkatkan kualitas hubungan. Dan pengakuan dengan cara yang lebih berkelas akan membuat seseorang memahami bahwa kita adalah seseorang yang berarti yang membutuhkannya.
Ketika kita berkomentar bahwa dengan berbuat seperti itu (membuat kita cemburu), dia sudah tidak menghargai diri kita sebagai pasangannya, lalu kita akan mengamuk & marah tak karuan agar ia mengerti bahwa kita tak suka diperlakukan seperti itu, hanya ini yang bisa saya katakan mengenai itu: “Jangan pernah menuntut seseorang untuk menghargai diri kita, jika kita saja tidak menghargai diri kita sendiri.” Apa maksudya? Bersikap kurang menyenangkan saat cemburu melanda itu memang manusiawi tapi sadarilah bahwa harga diri kita lebih penting daripada sikap itu.
Jika kita memang merasa punya harga diri untuk dihargai oleh pasangan, tunjukkanlah bahwa kita memilikinya. Saya biasanya suka dengan cara kekasih saya menunjukkan rasa cemburunya, yaitu sekedar mengatakan bahwa dia cemburu tapi tidak melarang saya untuk bergaul dengan teman laki-laki saya dengan nada santai & bercanda. Yang penting sudah diungkapkan saja. Itulah salah satu yang membuat saya menganggap bahwa tempat yang terbaik itu adalah sisinya, sehingga saya tidak perlu memikirkan tempat terbaik yang lainnya.
Maka ketika seseorang teman pria mengajak saya keluar hanya berduaan secara tiba-tiba dimana saya tidak akrab dengannya, maka saya sudah tahu sampai sebatas mana saya harus bersikap, meskipun dia mengizinkan, tapi saya tetap tidak akan melakukannya.
Terkadang menjaga bukanlah menggenggam erat atau mengisolasi seseorang, tetapi menciptakan suasana yang damai di tempat dimana seharusnya seseorang berada & tetap betah berada di situ, sehingga kemanapun ia pergi ia akan tahu untuk pulang & juga tahu membedakan tempat untuk berperilaku yang sewajarnya.
Dan akhirnya, cemburu itu hanya membutuhkan pengakuan yang elegan bukan sikap yang tidak toleran.
No comments:
Post a Comment