Sunday, November 17, 2013

Melangkah dari masa lalu

----------
Entah kenapa pagi pengen menyantap sarapan yang namanya masa lalu huaaahh padahalkan udah basi banget yach, tapi apa daya nggak bisa kucegah fikiran itu muncul sendiri, dan aku mencoba untuk mensugestinya supaya nggak over, dan diluar kontrol (alah apan sih :D ), apalagi sepanjang jalan itu sumpeee macett benerrr *maaf ngeluh ya * sampe muncul berbagai macam fikiran yang gg seharusnya mengawali hari itu. hmmmm setlah aku fikir-fikir ngapain siii nyusahin diri dengan mengingat2 hal2 yang bikin muka ditekuk, senyum gag lepas kaya gitu, semuanya sudah berlalu ya sudahlah ikhlas ada masa lalu yang baik dengan orang yang baik, ada juga msa lalu dengan orang yang kurang menyukai kita, dan masih banyaaaaaaaaakkk yang lainnnya, setiap orang pasti punya masalalu, dan yang penting skrg  berjanjilah kpd diri sendiri untuk bersikap baik meskipun mungkin bisa jadi orang tersebut pernah membuat hati kita sedih, sakit, nangis, dll  karena kita nggak pernah tau kn masih ada kesempatan lagi atau nggak untuk berbuat baik, dan 1 hal Allah nggak pernah tidur, Dia maha tahu dan paling adil kpd hambany yg meminta.. :)

dan sepertinya Allah tau apa yang sedang kufikirkan pagi ini :)) *jadi malu*, aku cek email pas dikantor hmmm ada kiriman dari Ibu Anne Ahira terima kasih bu :D berikut ku copas deh...

Jika km mengalami trauma pada masa
lalu yang begitu membekas. Trauma ini
lantas Anda gunakan sebagai 'kambing
hitam' atas keterpurukan Anda saat ini.
Anda terus terikat dengannya, meski
itu menyakitkan.

Bila Anda tak bisa lepas dari trauma,
maka coba tanyakanlah hal ini pada diri
Anda:

"Berapa banyak luka lagi yang akan
saya biarkan diderita oleh diri saya
sendiri? Apakah trauma ini pantas
menghancurkan seluruh sisa hidup
saya? Siapa yang berkuasa disini,
diri saya--ataukah trauma?"

Perhatikanlah daun-daun yang mati dan
berguguran dari pohon, ia sebenarnya
memberikan hidup baru pada pohon.
Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun
selalu memperbaharui diri.

Segala sesuatu di alam ini memberikan
jalan kepada kehidupan yang baru dan
membuang yang lama. Satu-satunya yang
menghalangi kita untuk melangkah dari
masa lalu adalah pikiran kita
sendiri.

Beban berat masa lalu, dibawa dari
hari ke hari. Berubah menjadi
ketakutan dan kecemasan, yang
kemudian pada akhirnya akan
menghancurkan hidup Anda sendiri.


ingatlah hanya seorang pemenanglah
yang bisa melihat potensi, sementara
seorang pecundang sibuk mengingat
masa lalu.

Bila kita sibuk menghabiskan waktu
dan energi kita memikirkan masa lalu
dan mengkhawatirkan masa depan, maka
kita tidak memiliki hari ini untuk
disyukuri.

Saat kita merasa sedih dan putus asa,
atau bahkan menderita, coba renungkan
keadaan di sekitar kita. Barangkali
masih banyak yang lebih parah
dibandingkan kita?

Tetaplah tegar dan percaya diri,
berpikir positif dan optimis,
berjuang terus, dan pantang mundur.


No comments:

Post a Comment